Ritual Pati Ka Du,a Bapu Ata Mata,Rabu (14/8/2019).
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius
POS-KUPANG.COM,ENDE---Pemda Ende bersama
Taman Nasional Kelimutu dan para mosalaki (tokoh adat-red)
dalam kawasan
Taman Nasional Kelimutu menggelar
ritual Pati Ka Du,a Bapu Ata
Mata (Pemberian Makan Kepada Leluhur-red)
di Puncak Danau Kelimutu, Ende, Kamis
(14/8/2019).
Hadir dalam serimoni adat itu, Gubernur NTT, Victor Laiskodat dan Wakil Bupati Ende, Drs Djafar Achmad dan Wakil Ketua DPRD
Ende, Erikos E Reda serta pengelola TNK dan para mosalaki. Tampak hadir juga Wakil Walikota Kupang, dr.
Herman Man.
Gubernur NTT, Victor Laiskodat dalam kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Pemda Ende dalam masa kepemimpinan Bupati Ende, Ir Marsel Petu dan Wakil Bupati Ende, Drs Djafar Achmad yang
menggelar seremoni adat di kawasan Danau Kelimutu.
Seremoni adat tersebut menurutnya suatu hal yang positif demi pengembangan kehidupan masyarakat adat dan suatu bentuk pengakuan negara akan eksistensi adat budaya setempat.
Seremoni adat tersebut menurutnya suatu hal yang positif demi pengembangan kehidupan masyarakat adat dan suatu bentuk pengakuan negara akan eksistensi adat budaya setempat.
Gubernur Victor mengatakan bahwa tipe pemimpin demikian yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Namun demikian Gubernur Victor memberikan sejumlah catatan terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut seperti masalah kebersihan dan penggunaan wadah plastik.
Namun demikian Gubernur Victor memberikan sejumlah catatan terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut seperti masalah kebersihan dan penggunaan wadah plastik.
“Sebagai tempat wisata semestinya harus bebas dari puntung rokok maupun gelas minuman mineral namun yang terjadi saat ini masih ditemukannya puntung rokok bersebaran dimana-mana dan juga wadah plastik,”kata
Gubernur
Victor.
Gubernur Victor memastikan bahwa tahun depan (2020-red) pelaksanaannya akan didukung oleh Pemrov NTT bahkan akan dibuat lebih meriah selama 1 minggu dan waktu selama
event berlangsung semua siswa akan diliburkan untuk dilibatkan pada
event yang ada.
Gubernur Victor meminta agar kegiatan pariwisata tidak sekedar seremoni belaka namun harus memberikan manfaat ekonomi bagi mayarakat.
Wakil Bupati Ende, Drs Djafar Achmad dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata di atas puncak Kelimutu ini, mengindikasikan pengembangan daya tarik wisata yang
berbasiskan kearifan lokal.
Pihaknya patut memberikan dukungan dan apresaiasi yang setinggi-tingginya kepada Balai
Taman Nasional Kelimutu,
Forum Komunitas Adat Mosalaki penyelenggara kegiatan
ritual Pati Ka Du’a Bapu Ata
Mata ini,
yang memiliki rasa
tanggung jawab dalam menggali serta melestarikan nilai-nilai budaya yang
ada.
Kegiatan seremonial budaya ini memberi petunjuk sekaligus pemahaman bahwa budaya sepatutnya harus merasuk kesegala lini, berbaur dalam keseharian hidup serta menyentuh semua sisi kehidupan masyarakat. Hal ini pertanda bahwa masyarakat menghargai, mencintai dan membanggakan adat budayanya sendiri.
“Olehnya kami berharap kiranya kegiatan yang dilakukan ini tidak berhenti sampai disini tetapi harus dilaksanakan secara teratur dan berkelanjutan dan merupakan kegiatan tetap setiap tahun dan dipadukan dalam kegiatan Sepekan Pesta Danau Kelimutu,”kata
Wabup Djafar.
Kepada para Mosalaki dan semua Wabup Djafar menitipkan harapan aagar menyatukan tekad mendukung adat kebudayaan sebagai jati diri dan kebanggaan daerah juga senantiasa memelihara dan lestarikan kawah kawasan Kelimutu yang merupakan keajaiban satu-satunya di dunia, juga obyek wisata unggulan Kabupaten Ende dan NTT.
Wabup Djafar mengharapkan agar
kegiatan yang
ada bisa memberikan
sprit dalam bingkai kerjasama dan sama-sama bekerja membangun bumi triwarna kelimutu terutama dalam upaya menjaga dan melestarikan semua potensi budaya dan pariwisata
di Kabupaten Ende.
Disaksikan Pos Kupang,Gubernur NTT,
Victor Laiskodat bersama Wakil Bupati Ende, Drs Djafar Achmad bersama Wakil Walikota Kupang. Dr
Herman Man berjalan kaki
diringi mosalaki menuju mesbah guna memberikan makan kepada leluhur di puncak Kelimutu. (*)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !